Jendela yang basah, rintik yang tik, tik, tik
Senandung malam meninabobokan sebuah nyawa, sebuha nama, sebuah detak, sebuah suka,
Bau gelap yang semerbak di antara celah pikiranku, tentang sebuah hembusan, sebuah harapan, sebuah perjalanan,
Dingin menyelami kulit, menyisakan tiap rindu, tiap kasih, tiap rasa,
Kasur yang empuk, malam yang sejuk, bantal yang lembut, selimut yang membalut
Penghantar tidur yang sempurna,
selamat menyelam dunia mimpi...
Kembali kuhaturkan padamu tuan-tuanku yang sibuk di tiap waktunya.
18 Juni 2010
Sajak penghantar lelap
Rabu, 04 Agustus 2010
Memeluk Malam
Malam yang kelam
Tetaplah malam
Bungkam yang bersemayam
Aku kian tenggelam
Hilang dalam temaram
Memeluk rahasia malam
Gerhana hati mewarnai hitam
Kian malam kian dalam
Kisah-kisah buram
Tergambar dari masa silam
Merangkak pelan sampai bagun dengan kokok ayam
Hukum alam
Hitam menghadirkan kelam
Aku mati dalam gumam
Kembali diam, memeluk rahasia malam
BLOK N
7 Juli 2010
Aku dan Kisah Silam
Tetaplah malam
Bungkam yang bersemayam
Aku kian tenggelam
Hilang dalam temaram
Memeluk rahasia malam
Gerhana hati mewarnai hitam
Kian malam kian dalam
Kisah-kisah buram
Tergambar dari masa silam
Merangkak pelan sampai bagun dengan kokok ayam
Hukum alam
Hitam menghadirkan kelam
Aku mati dalam gumam
Kembali diam, memeluk rahasia malam
BLOK N
7 Juli 2010
Aku dan Kisah Silam
Rinduh Setegah Hati
Jumat pagi
Menanti hari
Memeluk rahasia hati
Mampu kukelabui
Cukup hanya ini
Selebihnya biarkan nanti
Semua akan kuterangi
Nanti itu tapi.
Nanti itu belum bertepi
Membalas rindu setengah hati
Blok N
Aku dan Rindu Setengah Hati
9 Juli 2010
Menanti hari
Memeluk rahasia hati
Mampu kukelabui
Cukup hanya ini
Selebihnya biarkan nanti
Semua akan kuterangi
Nanti itu tapi.
Nanti itu belum bertepi
Membalas rindu setengah hati
Blok N
Aku dan Rindu Setengah Hati
9 Juli 2010
Langganan:
Postingan (Atom)