Jendela yang basah, rintik yang tik, tik, tik
Senandung malam meninabobokan sebuah nyawa, sebuha nama, sebuah detak, sebuah suka,
Bau gelap yang semerbak di antara celah pikiranku, tentang sebuah hembusan, sebuah harapan, sebuah perjalanan,
Dingin menyelami kulit, menyisakan tiap rindu, tiap kasih, tiap rasa,
Kasur yang empuk, malam yang sejuk, bantal yang lembut, selimut yang membalut
Penghantar tidur yang sempurna,
selamat menyelam dunia mimpi...
Kembali kuhaturkan padamu tuan-tuanku yang sibuk di tiap waktunya.
18 Juni 2010
Sajak penghantar lelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar