SAhabat TErKAsih

SAhabat TErKAsih
Aku aKAn MerinDukan KAlian, HArI INi, BEsoK JUGa NAnTI

Rabu, 13 Juni 2012

malam kian kelam

"Jiwaku telah melayang kala malam mulai menaikan malam,sampai pada tengah malam aku terjaga,terasa tak tentram,pikiranku menyelami kisah silam,dalam bungkam aku mendamaikan malam,ada apa dg ini malam yg hitam?"

Rabu, 04 Agustus 2010

Sebuah Hembusan, Sebuah Harapan, Sebuah Perjalanan.

Jendela yang basah, rintik yang tik, tik, tik
Senandung malam meninabobokan sebuah nyawa, sebuha nama, sebuah detak, sebuah suka,
Bau gelap yang semerbak di antara celah pikiranku, tentang sebuah hembusan, sebuah harapan, sebuah perjalanan,
Dingin menyelami kulit, menyisakan tiap rindu, tiap kasih, tiap rasa,
Kasur yang empuk, malam yang sejuk, bantal yang lembut, selimut yang membalut
Penghantar tidur yang sempurna,
selamat menyelam dunia mimpi...
Kembali kuhaturkan padamu tuan-tuanku yang sibuk di tiap waktunya.

18 Juni 2010
Sajak penghantar lelap

Memeluk Malam

Malam yang kelam
Tetaplah malam
Bungkam yang bersemayam
Aku kian tenggelam
Hilang dalam temaram
Memeluk rahasia malam
Gerhana hati mewarnai hitam
Kian malam kian dalam
Kisah-kisah buram
Tergambar dari masa silam
Merangkak pelan sampai bagun dengan kokok ayam
Hukum alam
Hitam menghadirkan kelam
Aku mati dalam gumam
Kembali diam, memeluk rahasia malam

BLOK N
7 Juli 2010
Aku dan Kisah Silam

Rinduh Setegah Hati

Jumat pagi
Menanti hari
Memeluk rahasia hati
Mampu kukelabui
Cukup hanya ini
Selebihnya biarkan nanti
Semua akan kuterangi
Nanti itu tapi.
Nanti itu belum bertepi
Membalas rindu setengah hati

Blok N
Aku dan Rindu Setengah Hati
9 Juli 2010

Rabu, 21 Juli 2010

Ketika hanya daun yang menjadi kertas. aku tulis semua dengan hati yang terperangkap pada dua pilihan. Ketika hati di wajibkan untuk memilih, kenyatan kembali mematahkan semua, bahwa hati tidak memilih tetapi tahu kemana akan berlabuh. tidak perlu memilih.

Lelah karena Jengah

‎"Tuan, boleh aku pinjam pundakmu, sekedar menempatkan lelah sejenak, kenyataan kembali mematahkan semua, dan kesimpulannya aku tidak kuat"

Kamis, 15 Juli 2010

Sosok Antagonis

"Asli. aku akui, dalam hidupku kau lah sosok antagonis itu kawan, mulutmu seperti comberan pasar Flamboyan, cari mukamu di kloset, ndak perlu kau cari muka ke sana-sini..hatiku masih sabar untuk buat mulut kau yang suka mengumbar-umbar itu merasa ditampar "


"Kau, benar-benar sempurna menyandang si mulut Gendang"