Rabu, 04 Agustus 2010
Sebuah Hembusan, Sebuah Harapan, Sebuah Perjalanan.
Senandung malam meninabobokan sebuah nyawa, sebuha nama, sebuah detak, sebuah suka,
Bau gelap yang semerbak di antara celah pikiranku, tentang sebuah hembusan, sebuah harapan, sebuah perjalanan,
Dingin menyelami kulit, menyisakan tiap rindu, tiap kasih, tiap rasa,
Kasur yang empuk, malam yang sejuk, bantal yang lembut, selimut yang membalut
Penghantar tidur yang sempurna,
selamat menyelam dunia mimpi...
Kembali kuhaturkan padamu tuan-tuanku yang sibuk di tiap waktunya.
18 Juni 2010
Sajak penghantar lelap
Memeluk Malam
Tetaplah malam
Bungkam yang bersemayam
Aku kian tenggelam
Hilang dalam temaram
Memeluk rahasia malam
Gerhana hati mewarnai hitam
Kian malam kian dalam
Kisah-kisah buram
Tergambar dari masa silam
Merangkak pelan sampai bagun dengan kokok ayam
Hukum alam
Hitam menghadirkan kelam
Aku mati dalam gumam
Kembali diam, memeluk rahasia malam
BLOK N
7 Juli 2010
Aku dan Kisah Silam
Rinduh Setegah Hati
Menanti hari
Memeluk rahasia hati
Mampu kukelabui
Cukup hanya ini
Selebihnya biarkan nanti
Semua akan kuterangi
Nanti itu tapi.
Nanti itu belum bertepi
Membalas rindu setengah hati
Blok N
Aku dan Rindu Setengah Hati
9 Juli 2010
Rabu, 21 Juli 2010
Lelah karena Jengah
"Tuan, boleh aku pinjam pundakmu, sekedar menempatkan lelah sejenak, kenyataan kembali mematahkan semua, dan kesimpulannya aku tidak kuat"
Kamis, 15 Juli 2010
Sosok Antagonis
"Asli. aku akui, dalam hidupku kau lah sosok antagonis itu kawan, mulutmu seperti comberan pasar Flamboyan, cari mukamu di kloset, ndak perlu kau cari muka ke sana-sini..hatiku masih sabar untuk buat mulut kau yang suka mengumbar-umbar itu merasa ditampar "
Rabu, 14 Juli 2010
Hatiku bukan berbeque
Retaklah topeng Kasih
"tak bermaksud mengaturmu, menerormu dengan perhatianku yang berlebihan mungkin buatmu..aku cuma kamu tahu kalau ladang cintaku yang telah kamu taburi benih kasihmu telah kering dan kerontang"
"aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaanmu, aku tahu itu duniamu, aku tahu itu kebutuhanmu, kamu memang begitu, tapi kamu juga harus tahu, aku terluka oleh tahuku tentangmu itu"
"berniat untuk mengakhiri ini, selalu ada dibenakku, berusaha untuk tak memperdulikanmu, juga semua tentangmu"
"dan selamatlah, kubunuh hati kembarku, kupatahkan topengku"
"retaklah topeng kasih"
"tak mau berpura-pura, seakan semuanya baik-baik saja"
"karena kubisa, walau kutak mau, berdiri tanpa kembaran hatiku"
Selasa, 13 Juli 2010
Bola Kaca di Lemari Kaca
"Aku Adalah AKu, aku adalaH mauku, bukan mereka..mereka tak mau peduli, bahkan mendengarkan saja tak sudi..Mengkotak-kotakkan pikiranKu juga mauku..mereka menjerumuskanku dalam bola kaca, bola kaca di lemari kaca, membuatku tau munafiknya manusia..aku ingin Keluar dari dalam bola kaca.." (Bola Kaca di Lemari Kaca)
di mana letak kesungguhan itu?
Bias-biasa
Saat hujan turun lagi, kamu masih tak di sini
Senin, 12 Juli 2010
Di teror penelpon misterius
"Udah.bangun.nona?" (Pesan Singkat masuk di HPku PAGI INI, dari nomor tak bertuan..setelah semalam tepatnya pukul 23.11, nelpon, berbicara kurang jelas maksudnya apa, Disusul sMs dengan 'kekurangjelasnya' pula)...Beberapa menit kemudian tiba2 dia sms kembali "syang"
"dan sIapakah Tuan itu?"
meyebalkan..ndak penting..., ndak lucu..UNTUK HAL ini aku akui, aku benci laki-laki misterius itu.. dia MenerorKu. RasaNya Ingin kumaki..
"asuuuukk..!"
(sabar-sabar..)
Aku dan hujan bulan Juli
Langit Gelap.
tik..tik..tik..
tik.tik.tik..
Jatuh terus mengusik. Atap menabuh berisik ditampar ribuan tik. Langit bulan Juli tak lengkap tanpa suara tik..tik..tik.
tik lagi, tik lagi, dan tik lagi.
Langit basah, mata turut basah. Menabuhkan denting hati yang tak kunjung berpaling. Dawai usang kembali menggikis kotak hati.
Kekasihku, rasa ini tak hendak bertepi. Kamu ikhlas menempelkan kepalaku di bahumu. Sebelumnya kamu berseru.
"Kamu sama kayak langit bulan Juli!"
"Sok, putits kamu!"
"Aku tidak sedang berputis"
"apanya yang sama?" aku mengucap manja.
"Kalian sama-sama cengeng"
"Ngawur, kamu!"
"Buka topeng bajamu, aku tahu kamu pura-pura"
"Ngepet!" teriakku.
"egois kamu!"
Aku benci. Kesannya tidak terima. Takut, topengku retak.Kamu mendekap, memenjarakan egois.
Kamu tidak ada di sini. Malam ini, bersama bulan Juli. Aku masih memeluk malam. Malam kelam bersama kisah silam, menguap dalam tik, tik, tik, bulan bulan Juli.
Melepas dahaga dengan berbuka
Kutipan, DesaH di balik celah
Tentang yang ditentang
Ini tentang yang dintentang
Oleh mereka yang menetang
Kisahku mereka bilang menantang
Di antara perbedaan yang membentang
Menyudutkanku ke belakang
Jauh dan tak berbayang
Aku tak kan goyang
Harapku kamu juga sayang
Meski tak mereka beri penopang
Kita tetap bertahan dalam kisah yang mereka bilang timpang
Dan kuletakkan semangat tuk berjuang
Karena kita juga berhak untuk senang
Riani Kasih
Aku dan yang ditentang
Pertengahan Mei 2010
Selamat Pagi Langit Bulan Juli
Menghitung Bintang
Memeluk Malam
Kamis, 08 Juli 2010
Bidadari Bermata Jingga
Sabtu, 03 Juli 2010
WaKtu JAwab AKu
Beri AKu ALAsaN kenapa AkU harus menIkmati HubunGAn YAng aNeH Ini, Seperti Air YAng MEngaLIr.
BEri aKU alasan KEnaPA aKu HArus BErtahan di sisi Dia.
BEri aKU aLAsan KEnapa Dia MEmbUaTKu MEnangIS.
BEri AKu Alasan KEnapa aKU HArus MELakukan Penantian.
Beri Aku alasan KEnapa aKu HArus KEsaL sama DIA.
BErI akU alasan KEnapa Aku HArus MEniNgGalkan Dia.
BEri aKU aLAsan KEnaPA aku Tak LAyak Dapat KEsuNgguHAnnya.
BEri AkU alasan KENApa Aku MAsIH MemaAfKAn setiap KEsalaHA dia.
beri aku alasan KEnapa AKu MASIh Bisa TErsenYUm Di DePAnnya PadahaL aku sebenarNYA PEngen Nangis.
Beri Aku ALasan kenaPA akU MAsIh BErdiri DI di SamPIngMu saMpai Hari Ini.
beri aKU aLAsaN kenaPA Aku HArus merasa KEhIlaNGan KaLaU dia Ndak Ada.
Beri aKu aLAsan KenApa aKU BErtAnYA tentang semUA Ini.
BEri AKu ALasaN hei LAki-Laki yang namaNya titik-titik.
AKu TAkut, AKu TAKUt (saatNYA MenIKmaTI ketaKutan)
seBenaRNya Aku penGen NgoMOnG banyaK kalau KAmu di samPingku. TaPI terpenjara oleH peraSaan TAkut. Takut Itu AdaLAH:
1. TaKut Mulai, alias bingung mau mulaI dari mana,
2. takut saLAh NgoMong.
3. takuT KAmu MArah.
4.Takut kamu MalaH Ilfeel.
5. TaKUt udah Ilfeel kamuNya NInggalin aku.
6. Takut KAmu Ninggalin aKu LalU kaMu BEnci Sama AKu.
7. TakUt KAmu Benci, PAstiNYa Ndak SayanG Lagi sama Aku.
8. TaKUt KAlau DIBilaNg NgOmonGin YAng NGgaK pentiNg.
9. TAkUt DiBIlang nGGAk Ngerti KAmu.
10. TAkut DiBIlanGIn SoK TAu.
11. Takut KAlau ISi OmONgan Ini BElUm Tepat DiUngKApin.
12.TaKut KAlau PAda akHirnya akU kecewa MEndengaR jawaBAnMu.
YA..BeGIniLAh..SeMAkin ABsurdkan..CiNTA Itu EmAng ABsurd. LEbIh absurd dariPAda SeMInar PEneLItian atau MenganalISis Data SkrIPSi.
SamPe SemPat Mikir, Kalau Aku Takut terus jadi kapan DOnk AkU mau NgoMOng sama KAMu. KAmu Tau NGGaK kalau AKu TU TaKUt. KAmu PAstI nggaK tau Kan, KAmu Kan siBuk JAdi NggaK mau Tau.Apalagi nanya..(JAuh PAnggaNg DArI apI, Lho Kok...?). Huh. GEisHA BEnar "CiNTa Itu IndaH cuma Pada AwaLnya Saja"
"LALu KApan AKu tidaK TAkut?"
"kapan-kapanlah YA"
MOhON doa REsTUnya Ya.
SamPAi JUMpa Episode BEriKutnya.
SalaM
Untuk LAkI-LAki YAnG namaNYA titik-titik.
Jumat, 02 Juli 2010
Bercerita aku pada hariku
Tentang cemburuku
pada kesibukanmu
yang menyita perhatianmu
akan aku kekasihmu
meski kadang kesal kukirimkan untukmu
berikutnya I love you balasmu
seketika sirna pula kesalku
bergantilah rindu yang memacu waktu
inginkan aku didekapmu
dalam tiap kasihmu matahariku.
Riani Kasih
3 Juni 2010
Aku dan cemburuku
KetiKA KAmu SemAkIN BErULaH
Dalam gundah
Memekiklah jengah,
Dalam darah, bersenandung resah
Membuatku marah,
Lalu mengalah diimbangi pasrah
Aku marah padamu yang tak lelah berulah
Menghadirkan pasrah,
Tetap sajalah,
Terus sajalah,
Enyahlah!
Selamatlah!
Riani Kasih
15 Juni 2010
Dalam Jengah
Hari ini, aku hidup kayak di film saja.
Begini ya,
Adekku pulang kampung, jadil tinggalah aku di rumah sendiri. Di Luar hujan rinai-rinai. hatiku muLAi TAk damaI..ApalaGi Ingat Kalimat Dia Kemarin. Dia Itu LelaKI TanPa Nama. Beberapa BUlaN MEmbuatKU JEngah karena Suka BErULaH. LAki-LAki YAng MEmbUAtKU MenGertI kesal, BEnci, risaU, PAnik, JenGKEl, DLL..YG PaliNg AKu BENci AdaLAh KEsiBUkaNnya. KALAh-kalah sama PeJAbat SIbUKnya. MAu KetemU dia Aja Atur jadwal (KAyak Seleb) PAdaHAl BIAsa Aja TUh. Udah bUat Anak ORang Jatuh Cinta BUkanNYa dia TAnggung JAwab. BayaNgin Aja, SetahUn PAcaraN jalan Malam Minggu Baru Dua KAli. MAu NElPOn Izin dulu Takut-TAkUt GAnggu Pekerjaannya. BeberApa BUlan AKu MAsiH mengerti Dia..MInggU-Minggu TErakHir NI, AKu MUlai MEngajukan Protes. RAsanya MAu aKU BUAt ProPOSaL penelITIan saJA RAsa KEberatanKU akan SikapNYA YAng SelalU SiBuk. LAlu MInTA ACC sama Dewa -dewi Cinta.
"Bagaimana kalau kita Ndak SamPAi 'Sui Jawi'?" Tanya Dia.
Aku Diam, BerusaHA tidak memikirkannya saat itu.eh, MendadAk HAri Ini SemUA seperti RAcun dalam Otakku.
KamaRku sesaK seketika, AGneS MOnika MemekiK daRI NOteBook..
KAlian TAu Apa YAng Aku LAkukan. Aku MeNagis mau 2 Jam, BEnGKaK ujung-Ujungnya Mataku. Cuma Gara-GAra KAlimaT di Atas. LAma-Lama aKU GILa Kayaknya. Gara-GAra KAta-kata 'SUi. JAwI'...istilaHku dengannya Tentang PErnIkaHAn.
kalau adu akting nangis saat itu, Shiren SUngKAr KAlaH sama aKu. MUlailah Macam-macam pikiran MeMenuhi isi OTaku, Pertanyaan melUAp, bengkak, menggunung (BerleBIhaN sih).
“jika kamu tak ragu, ayo pegang tanganku kita jalan, tapi kalau kamu masih ragu, lepaskan saja tanganku, tinggalkan saja aku dengan senyummu, karena kamu berhasil membuatku tegar”
“apa aku tak layak mendapatkan kesungguhannmu”
“kenapa kita mulai jalan ini?”
"DAsaR PenakuT"
“kenapa kamu masuki kehidupanku?”
“tahukan kamu kalau aku sangat bahagia sebelum kamu membagi kisahmu”
PErtanyaan-pertanyaan ini Absurd. TApi aKHirnya Waktu Mengalirkan Masa-MAsa Itu.
Deskripsi RAsa HAri Ini
Hei kamu…!
Iya kamu..!
Tentu aku menyerumu,
Apa perlu kulafalkan namamu?
Tak perlu senyumu itu, kau hadiahkan di depan bait-baitku
pintaku tak lebih dari satu
kembalikan normalku.
Riani Kasih
Aku dan tidak normal
Penghujung April 2010.
Kamis, 01 Juli 2010
Pangeran tidurku
Riani Kasih
Hitam mengalir dari perih yang menggumpal
Aku miliknya bukan milikmu
Aku cintamu, aku tidak cintanya
Dongeng tidurku,
Kau tokoh pangeran yang ku cinta
Dunia ini nyata, kita tidak sama, tidak terikat
Menyatu dalam batin
Tercerai kala matahari terbit
Kembali kala bintang mengerlingkan cahaya pijarnya
Lentera terang dalam alam pikiranku
Pangeran tidurku, aku bersamamu.
Untuk sebuah nama, 11 November 2008, 17.24 WIB