Ketika hanya daun yang menjadi kertas. aku tulis semua dengan hati yang terperangkap pada dua pilihan. Ketika hati di wajibkan untuk memilih, kenyatan kembali mematahkan semua, bahwa hati tidak memilih tetapi tahu kemana akan berlabuh. tidak perlu memilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar